BETERNAK AYAM BURAS BROILER

Tips memulai ternak ayam buras:

Ayam buras atau ayam kampong merupakan ternak unggas yang paling banyak dipelihara dipedesaan . Keberadaan ayam buras sebagai penghasil telor dan daging serta pendapatan keluarga,memiliki fungsi strategis dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat petani.

Memelihara ayam buras sebenarnya tidak terlalu sulit , sebab tidak memerlukan teknologi rumit. Untuk mengembangbiakan ayam buras hanya membutuhkan ketekunan dan kesungguhan dalam memelihara yaitu dengan penerapan Pasca usaha Peternakan yaitu pakan , pengendalian penyakit dan tatalaksana serta pengolahan /perkembangbiakan. Ayam buras memiliki peluang tinggi, sangat mudah dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu,ayam harus dikelola dengan prinsip usaha tani yang baik dan memberikan keuntungan yang sangat memadai bagi petani ternak.
1.Pemilihan Bibit Ayam Buras
Bibit ayam buras yang baik menentukan percepatan
perkembangabiakan dan keuntungan usaha tani ayam
buras.
a. Pemilikan anak ayam(doc) calon bibit
- Tidak cacat kaki,paruh normal,mata jernih,terang dan
bulat
- Pergerakan lincah dan sehat , kaki kuat serta berdiri tegak
- Buluh halus dan mengkilat

b. Tanda Betina yang baik
- Kepala halus,mata jernih,terang,paruh pendek dan kuat.
- Jengger dan pial halus serta tidak keriput
- Badan cukup besar dan perut luas
- Jarak tulang dada dengan tulang belakang + 4 jari orang
dewasa.

c. Tanda Pejantan yang Baik
- Badan kuat dan agak panjang
- Sayap kuat dengan buluh-buluh teratur rapi.
- Paruh bersih, mata jernih
- kaki dan kuku bersih ,sisik –sisiknya teratur .
- Terdapat taji dengan bentuk runcing/bulat seperti agung.

2. Perkandangan
Keberadaan kandang sangat dibutuhkan sebagai tempat
bernaung /berteduh, beristirahat, bertelur dan seluruh
aktivitas hidupnya.
Persyaratan kandang:
- Lokasi lebih tinggi dari tanah sekitarnya
- Terpisah dari rumah dengan jarak minimal 15 m
- Lantai kandang dibuat lebih tinggi minimal 50 cm dari
sekitarnya
- Lingkungan kandang selalu kering dan bersih serta jauh
dari tempat pembuangan limbah.
- Kandang dibuat dari bahan mudah dibersihkan dan
berasal dari lokasi setempat.
- Pertukaran udara baik dari sinar matahari cukup .
- Kandang dilengkapi dengan peralatan seperti bertengger
Bentuk / Jenis kandang
a. Kandang Battrey: yaitu khusus untuk memeilhara ayam
petelor,dengan ukuran
perkotak/1 ekor induk:
- Panjang : 35 cm
- Lebar ; 20 cm - Tinggi : 40 cm

b. Kandang Postal :
Berbentuk bangunan dengan ukuran :
- Anak ; 25 – 28 ekor/m
- Dara : 16 ekor /m2
- dewasa : 6 ekor/m2

c. Kandang Berpagar/Jaringan
Kandang berpagar /jaringan
merupakan kandang
sederhana dengan halaman tempat ayam dilepas,
dikelilingi/dipagar dengan jaringan dari plastic atau bekas
jala ikan. Tinggi 2,5 – 3m, luas halaman disesuaikan
dengan kebutuhan.

3. Pakan Ayam Buras
Pakan ayam buras merupakan hal penting dalam
melangsungkan kehidupan ayam buras
a. Jumlah kebutuhan pakan:

Tahap Umur (bl) Jml.Pakan
Pertumbuhan (gr/ek/hr)

Anak/Kutuh 0 – 2 5 – 20
Dara 2 – 5 20 – 70
Produksi 5 keatas 70 – 100


b. Kebutuhan zat makanan
- Anak Ayam : 17% protein,2700 k.kal/kg
- Dara/Dewasa : 14% protein, 2900 k.kal./kg
c. Formula pakan ayam buras
1. Formula Peternak
a. Formula 1
- Ayam buras diberikan pakan jadi ayam ras petelor
ditambah dengan hijauan .
b. Formula 2
- Konsentrat ayam ras petelor: 10%
- Jagung : 40%
- Bekatul : 30%
- Tepung ikan : 10%
- Grit : 5%
- Hijauan : 5%
c. Formula 3
- Konsentrat ayam ras petelor: 8%
- Jagung : 20%
- Bekatul : 60%
- Girit : 2%
- Hijauan : 10%
d. Formula 4 (khusus periode grower dan layer) setiap 55 kg
pakan
- Konsentrat ayam ras petelor: 12%
- Jagung Giling : 15kg
- Dedak halus : 25kg
- Girit : 1 kg
- Mineral B 12 : 1 kg
- Tepung ikan : 1 kg
Ditambah hijauan secara tidak terbatas

4.Tata Laksana Reproduksi
Produksi utama yang diharapkan dari ternak ayam
adalah daging dan telor, sedangkan hasil sampingnya
berupa bulu dan kotorannya.
Agar jarak waktu bertelor tidak terlalu lama dan
teratur ,sebaiknya :
a. Anak ayam disapih sedini mungkin
b. Anak ayam dimandikan sejak menunjukan tanda-tanda
mengeram ayam agar ayam tidak mengeram dan
bertelor kembali.
c. Sex ratio 1:8-10 (1 jantan dengan 8-10 betina).
d. Induk untuk bibit berumur 8-18 bulan , demikian juga
pejantannya.
e. Untuk maksud pengembangan, dari 13 butir telor yang
dihasilkan seekor induk , 10 butir diteteskan dan 3 butir
sisanya dikonsumsi.
5.Pengendalian Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam buras adalah
Tetelo,Cacar Ayam,Snot,Berak Darah, Cacingan dan lain-
lain. Diantara penyakit tersebut, mka ND (Tetelo
merupakan penyakit yang menimbulkan kerugian yang
lebih tinggi dengan kematian 90 – 100%
Adapun cara pencegahannya yaitu dengan melaksanakan
vaksinasi ND dengan jadwal sbb:

No. Umur Ayam Jenis Vaksin Cara Vaksin

1 – 3 hari Strain F Tetes mata
3 minggu Strain F Tetes mata
3 bulan Strain K Suntikan
Diulang setiap Strain K Suntikan
3 bulan sekali.

Kiat Sukses Beternak Broiler

Untuk dapat terus bertahan di bidang usaha ternak ayam broiler, harus tahu faktor-faktor apa saja yang merupakan penentu keberhasilan usaha ternak tersebut.

Fakta membuktikan dari tahun ke tahun kebutuhan masyarakat terhadap daging broiler terus meningkat. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging broiler, terjadi juga peningkatan terhadap usaha peternakan ayam broiler. Tetapi sangat disayangkan animo peternak terhadap komoditi yang satu ini tidak disertai kestabilan keuntungan yang dapat diraih oleh peternak, sehingga seringkali kita engar banyak peternak yang gulung tikar. Menurut Wirama Yuda (1996), ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh peternak atau calon peternak, agar usahanya dapat berkesinambungan, diantaranya adalah :

  1. KandangSebelum memulai usaha ternak broiler, kita harus mempunyai kandang yang memenuhi syarat-syarat teknis dan kesehatan ternak, antara lain : tidak bocor waktu hujan, ventilasi cukup dan sinar matahari tidak dapat masuk secara langsung ke dalam kandang. Jarak antar kandang tidak terlalu rapat, dengan jarak minimal antar kandang selebar satu kandang. Saluran-saluran air atau pembuangan di sekitar kandang harus lancar. Lantai kandang harus miring ke satu atau dua arah untuk mempercepat proses pembersihan dan mencegah menggenangnya air di dalam kandang. Bahan-bahan dan konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama sehingga tidak cepat rusak ataupun membahayakan pekerja.
  1. Peralatan kandangPeralatan kandang yang vital seperti tempat pakan (feeder), tempat minuman (drinker), pemanas, seng pelindung anak ayam (chick guard), layar/tirai penutup kandang dan alat semprot desinfektan (sprayer) harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Sebab jika peralatan tersebut kurang dari kebutuhan berdasarkan jumlah ayam yang dipelihara, dapat menimbulkan problem- problem : berat badan standar akan sulit tercapai. Jumlah ayam yang kerdil akan tinggi. Problem penyakit yang timbul akan lebih sering dan sulit untuk diatasi. Angka kematian tinggi serta kualitas rata-rata ayam secara keseluruhan akan jelek.
  1. . Anak ayam DOCAnak ayam umur sehari (DOC) yang baik mempunyai ciri-ciri : bulu kering dan bersih, berat tidak dibawah standar (minimal ± 39 gr/ekor), lincah, tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak menunjukkan adanya penyakit-penyakit tertentu seperti ompalitis, ngorok ataupun pullorum yang dapat dilihat dari adanya kotoran berwarna putih yang melekat pada dubur.
  1. PakanPakan yang baik adalah yang cukup mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam (protein, lemak, abu, serat kasar, energi, vitamin dan asam-asam amino). Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada masing-masing eriode pemeliharaan yang dapat dipenuhi oleh pakan tersebut. Yang juga tidak kalah penting tapi sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab diare dapat menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak di dalam kandang meningkat. Pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit dan problem berat badan.
  1. Obat-obatanMeliputi antibiotika, vaksin dan vitamin yang dibutuhkan untuk membantu mempertahankan kesehatan ayam, ataupun mengobati ayam bila terserang penyakit. Pemilihan dan pemakaian obat-obatan yang digunakan harus tepat sesuai dengan kasus yang dihadapi. Oleh sebab itu, diagnosa penyakit tidak boleh salah untuk keefektifan terapi pengobatan yang dijalankan. Yang wajib untuk dipahami peternak, adalah obat-obatan ini hanya sebagai pendukung, bukan faktor utama yang menyebabkan ayam menjadi sehat. Sebab, faktor utama untuk menghasilkan ayam yang sehat adalah sanitasi dan tata laksana pemeliharaan yang benar. Obat-obatan yang bagus dan mahal tidak akan bermanfaat banyak bila sanitasi dan manajemen pemeliharannya buruk. Malah dapat menimbulkan kerugian, karena problem penyakit akan sering muncul dan sulit untuk diatasi, yang pada akhirnya biaya produksi menjadi tinggi.
  1. Manajemen pemeliharaanFaktor-faktor di atas dapat berfungsi dengan baik bila manajemen atau tatalaksana pemeliharaan yang dijalankan benar. Manajemen yang baik akan meningkatkan efisiensi faktor-faktor produksi, sehingga memperkecil beban pengeluaran, yang pada akhirnya dapat memperbesar keuntungan yang diperoleh.
  1. PemasaranAkhir dari masa pemeliharaan ayam broiler akan bermuara pada pemasaran, sehingga tahap pemasaran ini tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan suatu usaha. Akan sia-sia kerja yang baik apabila penanganan pemasaran broilernya dilakukan kurang rapi dan terencana karena dapat mengurangi perolehan peternak. Pemasaran yang baik adalah yang tepat waktu, memakan waktu yang sesingkat-singkatnya dan dengan harga jual yang relatif tinggi. Akan tetapi harga jual di sini tentu saja mengikuti pasaran yang berlaku. Oleh sebab itu, faktor ketepatan waktu dan lamanya proses pengangkatan ayam dari kandang sangat penting diperhatikan. Pemasaran yang terlambat, walau hanya satu-dua hari, akan memperbesar biaya produksi terutama untuk pakan. Sedang proses pengangkutan ayam dari kandang yang berlarut-larut akan menimbulkan stres pada ayam sehingga akhirnya akan meningkatkan angka kematian, yang tentu saja menjadi beban peternak. By: Zaky